Jasa Persewaan Gedung untuk Resepsi Pernikahan Wisma Batari adalah gedung cagar budaya yang saat ini diperuntukkan sebagai tempat pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran warga. Antara lain, gedung ini disewakan untuk penyelenggaraan acara-acara seperti resepsi pernikahan, pertemuan, wisuda, dan lain sebagainya
See DetailPada masa pendudukan militer Jepang, industri batik mengalami penurunan. Hal ini disebabkan kuatnya tekanan politik dan ekonomi yang dilakukan Jepang. Selain itu, konfrontasi Jepang dengan Sekutu mengakibatkan bahan baku produksi batik yang disediakan oleh industri tekstil Belanda tidak dapat diharapkan, sebab Belanda memiliki hubungan dengan sekutu. Hal ini yang mengakibatkan industri batik pada saat itu semakin sulit. Di satu sisi, rakyat ditekan oleh Jepang, di sisi lain produksi mereka terganggu karena kurang lancarnya bahan baku.
Pada tahun 1945, koperasi batik di Surakarta kembali aktif. Pengusaha batik terpecah menjadi dua kelompok. Sebagian tergabung dalam PBBIS di bawah pimpinan Priyoraharjo, dan sebagian tergabung dalam PERBIS di bawah pimpinan A. Muslim. Pada tahun 1948, setelah mendapat saran dari Teko Sumidwiryo, kedua pimpinan koperasi tersebut rela mengorbankan koperasi masing-masing dan bersama-sama mendirikan satu saja koperasi batik dalam satu daerah kerja Surakarta. Pada tanggal 1 Januari 1948, berdirilah koperasi Batari kepanjangan dari Batik Timur Asli Republik Indonesia.
Koperasi Batari adalah salah satu koperasi batik primer. Koperasi Batari menampung para pengusaha batik di Surakarta dan sekitarnya. Sejak berdirinya koperasi ini maka para pengusaha batik mulai bergabung ke dalam koperasi. Sebagai organisasi resmi berdiri, dengan segera Koperasi Batari mulai beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan anggota untuk meningkatkan produktivitas usaha batik dan mencapai kemajuan industri batik di Eks Karesidenan Surakarta.
Jl. Slamet Riyadi No.183, Kemlayan, Kec. Serengan,
Kota
Surakarta, Jawa Tengah 57151
0271642083-632453
+62 815-8617-6500
koperasi.batari@gmail.com